TREND dan ISSUE KEPERAWATAN ANAK
Sebelumnya cari tahu dulu yuk,!!
Apasih “trend”
itu?
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
trend juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang
terjadi pada saat ini yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
Kalau “issue” ?
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi
atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang
kritis.
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih
belum jelas faktanya atau buktinya.
Sedangkan “keperawatan”
adalah.....
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan yang mencakup
biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,
masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan
nasional(1983))
Pengertian “anak” adalah
Seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Anak
merupakan seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga
Jadi, bila
digabungkan pengertian
trend dan isu keperawatan anak adalah....
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak
orang tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun
tidak, trend dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis
keperawatan seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
(anak)
Trend dan Issue Keperawatan Anak
Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan
vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan
terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi
sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita.
Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang
lain. Karena tidak tertular dari kita.
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi
angka penderitaan suatupenyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada
penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi
yaitu:
Hepatitis ; Campak ; Polio ; Difteri ; Tetanus ; Batuk Rejan ; Gondongan ; Cacar air ; TBC
Macam-Macam
Imunisasi
1.
Imunisasi Aktif. Dimana, kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak
Imunisasi aktif di bagi
dua macam yaitu:
a. Imunisasi
aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh
sembuhdari suatu penyakit.
b. Imunisasi
aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di
dapat dari vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari
sutu penyakit.
2.
Imunisasi Pasif. Dimana,kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya
di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum). Pada orang yang mengalami luka
kecelakaan.
Contoh: Terdapat
pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi
dari ibunya melalui darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi
terhadap campak.
Imunisasi pasif ini dibagi dua macam yaitu:
a. Imunisai pasif alamiahAdalah
antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan olehibu yang merupakan orang
tua kandung langsung ketika beradadalam
kandungan.
b. Imunisasi
pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serumuntuk
mencegah penyakit tertentu
Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisai BCG adalah
prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi kekebalan tubuh terhadap
kuman mycobakterium tuberculosisdengan cara
menghambat penyebaran kuman.
Imunisasi hepatitis
B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh
bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.
Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi dan balita :98-101)
Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi
terhadaporganisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit
Atraumatic care
Atraumatic care atau asuhan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik
karena bertujuan sebagai terapi pada anak. Dasar pemikiran pentingnya
asuhan terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pediatrik telah berkembang pesat,tindakan yang di lakukan pada anak
tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas, dan takut pada anak.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh
tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan
tindakan,yang dapat mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di
alami anak maupun orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi
yang nyata terlihat, tetapi memberi perhatian pada apa, siapa, di mana,
mengapa, dan bagaimana, prosedur di lakukan pada anak dengan tujuan mencegah
dan mengurangi stres fisik dan psikologis.
Terapi pijat
anak-anak maupun bayi
Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah
bahwa hal itu tidak terbatas pada orang-orang dari usia tertentu.
Orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin dapat menuai manfaat Terapi
Pijat. Meskipun praktek ini umumnya digunakan oleh orang dewasa, orang tua
dari Bayi yang lahir baru dan sedikit anakjuga bergabung dengan
barisan. Para orangtua secara aktif mencari bentuk terapiAlternatif dalam
rangka untuk memastikan pendidikan yang tepat dari orang yang mereka
cintai.
Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada
umumnya sama untuk bayi maupun Anak-anak. Namun,
perbedaannya terletak pada penanganan yang tepat dan juga dalam besarnya
manfaat yang mereka berikan untuk anak-anak dari berbagai usia.
a. Pijat
pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam
meningkatkan fisik bayi, emosional, perkembangan mental dan sosial. Mereka
menciptakan ikatan yang kuat antara orangtua dan anak sebagai
bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain itu, sangat
efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini
meningkatkan perkembangan motorik pada bayi yang terpajan kokain dan
memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu
menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan penurunan hormon kecemasan
dan stres.
Bayi cenderung banyak menangis karena
satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa
bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga
meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu,
membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan
situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus
menjadi bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.
b. Pijat
pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara
dan menawarkan banyak manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga
dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan kejiwaan yang
cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari
semua anak usia sekolah dan remajasebagai penderita ADHD. Studi telah
membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini.
Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15
menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan
terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan
tanda-tanda luar biasa dari mood positif.
Manfaat Jangka Panjang Terapiutik Alternatif
Manfaat lain jangka panjang dari terapi
pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi setiap potensi masalah yang
mungkin ditemui anak selama masa dewasanya. Marybetts Sinclair, salah satu
pelopor di pijat pediatrik adalah seorang terapis pijat dan menulis tentang
pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang dewasa. Dia mencatat bahwa
banyak masalah orang dewasa mengalami bisa saja efektif ditangani dengan terapi
pijat selama masa kecil mereka. Memicu poin dari luka masa kanak-kanak dapat
menyebabkan nyeri dan kekakuan otot dalam kehidupan dewasa. Sebuah cedera lahir
yang tak kunjung sembuh pada gilirannya dapat menyebabkan masalah struktural.
Beberapa anak pergi melalui trauma emosional yang jika tidak ditangani
mengikuti mereka dalam kehidupan dewasa mereka. Semua ini, menurut Sinclair,
dapat dicegah melalui terapi pijat alternatif.
http://pendam17cenderawasih.mil.id/posyandu-mimosa-korem-173pvb-berikan-pelayanan-kesehatan-balita/
Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS.KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk
balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk
memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh
ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu
atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat
bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi
kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian makan pada anak. KMS juga
dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan
jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk
mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.
http://www.slideshare.net/Ryaniegizi/penggunaan-kms
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak,
pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan
rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit. KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan
kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI,
2000)
Manfaat KMS
adalah :
1) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian
ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
· -
Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan
anak
- Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2) Pemberian
Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah
satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk
melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan
pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap
Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada
bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI,
2007)
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul
vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu
kali dalam satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan
xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A
pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir
atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan
oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus,
anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 %
dari seluruh balita. Dengan demikian diharapkan balita akan terlindungi dari
kekurangan vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.
3) Pelayanan
Posyandu
Posyandu merupakan salah
satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan
Posyandu untuk balita mencakup :
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan
d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan
pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila
ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.
4) Manajemen
terpadu balita sakit
Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS
tergolong lengkap untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang sering
menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia. Dikatakan lengkap karena
meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi, upaya promotif
(berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-penyakit
dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan Dunia WHO telah
mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang
dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan
balita.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan
non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).
b. Memperbaiki sistem kesehatan
(perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan
MTBS).
c. Memperbaiki praktek keluarga dan
masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya pencarian pertolongan kasus
balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC
http://www.imunisasi.net/Imunisasi%20Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar